Sunday, May 5, 2019






PENGOLAHAN KOMPONEN DARAH DONOR
DEFINISI
      Darah → organ tubuh yang berbentuk cairan pada manusia dan hewan yg mengangkut bahan – bahan penting seperti nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentranspor produk buangan metabolik dari sel.
      Darah terdiri dari (komponen):
-          Komponen cairan / plasma (55-58%)
-          Unsur seluler (42-54%) → eritrosit, leukosit dan trombosit

Dasar pengo-lahan kompo-nen darah
         Transfusi darah harus atas indikasi medis dan rasional
         Atas indikasi medis = transfusi sesuai komponen darah yang hilang
         Rasional = jumlah dan jenis komponen sesuai kebutuhan

Jenis kompo-nen darah
         Darah tdd sel darah dan plasma
         Sel darah : eritrosit (PRC), trombosit (TC) dan plasma cair (LP)
         Pengolahan komponen: gravitasi dan sentrifugasi

METODE PENGOLAHAN KOMPONEN DARAH
      Metoda sederhana : Gravitasi
     Untuk komponen sel darah merah
     Diposisikan berdiri di dalam refrigerator
     Harus digunakan dalam 24 jam
      Sentrifugasi
     Menggunakan alat refrigerated centrifuge

MUTU KOMPONEN
      Penilaian mutu komponen ditujukan untuk menjamin fungsi teurapeutik komponen 
      Penilaian mutu komponen mengacu pada PMK No.91/2015: poin 3.7.2 Spesifikasi whole blood, PRC dan TC (hal 108-114)
      Pengawasan mutu/quality control komponen dilakukan melalui uji petik misalnya minimal 4 ktg/bulan untuk setiap komponen
      Penilaian mutu bisa dilakukan secara makroskopis (mis. swirling pd TC) dan mikroskopis/laboratoris (mis. PH, kontaminasi bakteri)




Thursday, May 25, 2017

artikel densitometer

Pengertian densitometer

Densitometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur derajat kegelapan (optical density), kerapatan cahaya, dari suatu fotografi atau permukaan bias.

Densitometer menentukan derajat kegelapan (kerapatan cahaya) sampel yang ditempatkan di antara sumber cahaya dan sel fotoelektrik dari pembacaan yang berbeda.

Densitometer modern memiliki komponen yang sama tetapi juga mempunyai pembacaan yang lebih baik



Tipe densitometer

a.       Transmission Densitometer
Mengukur jumlah cahaya transmitan melalui material transparan. Biasanya digunakan untuk menentukan perbedaan area pada original transparency pada proses negative film.

b.      Reflection Densitometer
Mengukur cahaya yang direfleksikan (bias) dari permukaan, biasasnya original refleksi. Refleksi yang dibaca digunakan untuk perhitungan titik yang didapatkan, grayness, dan karakteristik lain pada hasil print.

c.       Bone Densitometer
digunakan untuk mengukur kepadatan tulang.

d.      TLC scanner (Thin Layer Chromatography)
digunakan untuk mengukur densitas noda bulatan pada KLT menggunakan software Tlsee.


      Aplikasi

a.        Digunakan dalam fotografi film untuk mengukur massa jenis film
b.        Digunakan untuk mengukur kejenuhan hasil print
c.        Untuk kalibrasi peralatan printing
d.        Mengukur radioaktif senyawa, seperti DNA yang terlabel secara kuantitatif.

 
     Prinsip kerja
      sinar sampel dari sudut 90 dan pembacaan terlihat pada sudut 45 dari permukaan sampel untuk enghindari efek glossy.Hasil pembacaan refleksi terbaca oleh detektor penyaring kemudian dikonversi menjadi suatu fungsi logaritma yg bisa diperbesar dan ditampilkan pada display




     Komponen pada densitometer

a.        Optik untuk memfokuskan sinar jatuh tepat pada sampel
b.        Penyaring untuk merespon spectral unit
c.        Detector untuk membaca sinar yang direfleksikan/amplifier logarithmic
d.        Layar display
e.        Sumber cahaya yang stabil
    


     cara penggunaan dan kalibrasi

a.         Nyalakan tombol on pada densitometer
b.         Kalibrasi terlebih dahulu densitometer
c.         Kalibrasi dilakukan menggunakan kalibrasi refference yang ada
d.         Atur berapa warna yang akan digunakan dengan mengubah nilai pada tombol densitometer
e.         Setelah selesai mengkalibrasi, tempatkan densitometer di atas warna yang akan diukur.
f.          Tekan, dan jika bunyi telah selesai, densitas warna akan muncul di layar (display).



Pemeliharaan

a.         Ditempatkan pada permukaan yang datar
b.         Dibersihkan bagian optik setelah digunakan menggunakan kertas lensa atau tissue.
c.         Ditempatkan pada keadaan yang kering dan tidak lembap.


Tuesday, April 25, 2017

Biografi R.A Kartini - Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).

Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.

Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orang tuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang
tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.

Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu. Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.

Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya. Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya. Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional. Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928.

Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal nama-nama pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya. Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.


Thursday, April 20, 2017

aglutinasi

                  Aglutinasi dalam kedokteran dan zoologi adalah penggumpalan dalam suatu cairan akibat pemberian suatu bahan ke dalamnya. Kata berasal dari bahasa Latin agglutinare, yang berarti "untuk menempel pada". Contoh yang aglutinasi adalah peristiwa penggumpalan protein dalam darah sebagai reaksi atas pemberian suatu antigen.Teknik ini merupakan metoda klasik dalam penetapan antibody atau antigen Ag bentuk   partikel  direaksikan dengan Ab spesifik membentuk  Aglutinasi

Sunday, April 16, 2017

protozoa usus

 


Nama parasit : Entamoeba Histolytica

Entamoeba histolytica adalah protozoa parasit, bagian dari genus Entamoeba. Protozoa ini menginfeksi manusia dan primata lainnya. E. histolytica diperkirakan telah menginfeksi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Losch, di Rusia (1875), ditemukan pada tinja seseorang yang terkena disentri. Organisme ini ditemukan di ulkus usus besar manusia.


Morfologi dan Siklus Hidup Entamoeba Histolytica

sedimen urine


Evaluasi mikroskopis dari sedimen urin seringkali menghasilkan informasi berharga bgi dokter untuk membuat diagnosis yang lebih spesifik atau penilaian  terapi yang tidak bisa didapat  hanya dengan pemeriksaan fisikokimia urin.   
Prosedur urine mikroskopis cukup sederhana dan memerlukan sedikit peralatan, yaitu,  centrifuge, tabung sentrifus, mikroskop  binocular,   object + cover glass.,   dan sarana untuk memastikan bahwa prosedur QA yang ketat telah diikuti.    Konstituen dalam sedimen bisa bervariasi, dan interpretasi akurat sering tergantung pada pengalaman sebelumnya. Beberapa praktisi telah menganjurkan untuk tidak dilakukan pemusingan air seni ketika melakukan pemeriksaan mikroskopis (praktik umum di Inggris), Penulis mengikuti praktek standar di Amerika Serikat yaitu dengan Sentrifugasi 10 atau 12 mL urin   selama 5 menit dan gaya sentrifugal relatif (RCF) 400 sampai 500 (4.000-5.000 rpm) untuk memperoleh sedimen   di bagian bawah tabung centrifuge.   Selanjutnya, sediment yang diperoleh dicampur dengan air kencing sehingga alikuot   dapat dituang dan  dilihat dengan mikroskop   Sebagai contoh, jika volume awal urin 12 mL dan volume supernatan yang tersisa setelah sentrifugasi urin   adalah 1 mL, berarti konsentrasi sedimen yang dihasilkan adalah  1 : 12.  Dengan mengetahui volume konstan urin yang digunakan,   unsur-unsur sedimen yang dilihat  dapat dihitung berdasarkan volume (yakni, angka per mililiter) bukan sebagai angka per lapangan mikroskopis.  Penggunaan sistem standar untuk pemeriksaan ini memungkinkan konsistensi jauh lebih besar dalam pelaporan hasil.
Sentrifugasi pada RCF 400 sampai 500 selama 5 menit menghasilkan sedimen terkonsentrasi di mana semua unsur dapat dengan mudah ditemukan dan tidak   terdistorsi.  Centrifuge modern dapat menyesuaikan putaran per menit (rpm) tapi tidak untuk RCF.  Rumus berikut  mempertimbangkan radius kepala centrifuge untuk menentukan  RCF = 1,118 × 10 -3 × radius kepala sentrifus (dalam cm × rpm 2)