Evaluasi mikroskopis dari sedimen urin
seringkali menghasilkan informasi berharga bgi dokter untuk membuat diagnosis
yang lebih spesifik atau penilaian terapi yang tidak bisa didapat
hanya dengan pemeriksaan fisikokimia urin.
Prosedur urine mikroskopis cukup sederhana dan
memerlukan sedikit peralatan, yaitu, centrifuge, tabung sentrifus,
mikroskop binocular, object + cover glass., dan
sarana untuk memastikan bahwa prosedur QA yang ketat telah diikuti.
Konstituen dalam sedimen bisa bervariasi, dan interpretasi
akurat sering tergantung pada pengalaman sebelumnya. Beberapa praktisi telah
menganjurkan untuk tidak dilakukan pemusingan air seni ketika melakukan
pemeriksaan mikroskopis (praktik umum di Inggris), Penulis mengikuti praktek
standar di Amerika Serikat yaitu dengan Sentrifugasi 10 atau 12 mL urin
selama 5 menit dan gaya sentrifugal relatif (RCF) 400 sampai 500
(4.000-5.000 rpm) untuk memperoleh sedimen di bagian bawah tabung
centrifuge. Selanjutnya, sediment yang diperoleh dicampur dengan
air kencing sehingga alikuot dapat dituang dan dilihat dengan
mikroskop Sebagai contoh, jika volume awal urin 12 mL dan volume
supernatan yang tersisa setelah sentrifugasi urin adalah 1 mL,
berarti konsentrasi sedimen yang dihasilkan adalah 1 : 12. Dengan
mengetahui volume konstan urin yang digunakan, unsur-unsur sedimen
yang dilihat dapat dihitung berdasarkan volume (yakni, angka per
mililiter) bukan sebagai angka per lapangan mikroskopis. Penggunaan
sistem standar untuk pemeriksaan ini memungkinkan konsistensi jauh lebih besar
dalam pelaporan hasil.
Sentrifugasi pada RCF 400 sampai 500 selama 5
menit menghasilkan sedimen terkonsentrasi di mana semua unsur dapat dengan
mudah ditemukan dan tidak terdistorsi. Centrifuge modern
dapat menyesuaikan putaran per menit (rpm) tapi tidak untuk RCF. Rumus
berikut mempertimbangkan radius kepala centrifuge untuk menentukan RCF
= 1,118 × 10 -3 × radius kepala sentrifus (dalam cm × rpm 2)
Sedimen normal urin
Pengamatan sedimen tergantung pada "mata
yang baik," tahu apa yang ada dalam urin normal, dan bisa mendefinisikan
secara akurat dan membandingkan antara bentukan normal dengan abnormal.
Munculnya beberapa partikel atau elemen dalam urin mungkin normal. Ini dapat
berupa sel-sel darah, sel-sel yang melapisi saluran kencing, sekresi kelenjar
lendir, partikel protein silinder yang telah terbentuk di nefron (gips),
kristal yang terbentuk dalam urin, dan sel asing (misalnya, spermatozoa pada
seorang wanita), mikroorganisme, atau kontaminan. Masing-masing konstituen akan
dibahas secara terpisah.
Sel
darah
Eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel
darah putih) dapat ditemukan dalam jumlah kecil di sedimen normal.
Sel-sel ini dapat melewati glomerulus dan masuk ke aliran urin.
Penghitungan sel-sel ini selama periode waktu, misalnya 12 jam, sekarang jarang
dilakukan karena perbedaan ekskresi selular dari orang
ke orang dan adanya kesulitan yang berhubungan dengan pengumpulan urin dan
teknik penghitungan (menggunakan hemositometer Addis count) . Seorang individu
sehat dapat melepaskan sebanyak 750.000 1.750.000 sel darah merah dan leukosit
melalui urine dalam 12 jam.
Sel darah merah
Pada sedimen urin normal sejumlah 0 - 5
sel eritrosit per LP dapat ditemukan Jumlah lebih besar dari
lima per LP harus diselidiki secara menyeluruh dan penyebab
hematuria harus dicari. Mikroskopik sel darah merah terlihat mirip
dengan yang ditemukan dalam darah perifer, yaitu dobel disk cekung
yang memiliki warna oranye samar pucat yang menyatakan kadar hemoglobin mereka.Dalam
urin hipertonik, sel darah merah mungkin crenated dan dalam urin hipotonik
mereka mungkin membengkak, menjadi bola, dan, pada waktunya, pecah, hanya
menyisakan membran atau sel "hantu" yang terlihat
seperti tetesan kecil minyak. Tetesan minyak dapat dibedakan dari
sel darah merah berdasarkan ukurannya yang bervariasi, tidak adanya hemoglobin,
dan berbentuk bulat.
Ciri-ciri eritrosit
·
Eritrosit
dapat terlihat berbentuk normal, membengkak, krenasi, mengecil, shadow atau
ghost cells dengan mikroskop cahaya
·
Spesimen
segar dengan berat jenis 1,010-1,020 eritrosit berbentuk cakram normal.
·
Eritrosit
tampak bengkak dan hampir tidak berwarna pada urin yang encer
·
tampak
mengkerut (crenated) pada urine yang pekat
·
tampak
mengecil sekali dalam urine yang alkali.
·
kadang-kadang
eritrosit tampak seperti ragi.
GAMBAR ERITROSIT
GAMBAR 1 sel darah merah. (Sel darah
merah) dan bakteri dalam sedimen urin. Tampak sebaran sel darah merah dan
bentuk bacillary. Dua leukosit juga tampak di tengah lapangan pandang. (
mikroskop cahaya, × 160.)
GAMBAR 2. Neutrofil PMN dan sel-sel darah merah
dalam urin. Tampak jelas sel darah merah bikonkav dan inti
multilobe serta sitoplasma granular dari neutrofil. Beberapa sel darah
merah sedikit crenated. ( mikroskop, × 200.)
Leukosit
Leukosit sering ditemukan pada sedimen urin
normal, tetapi sedikit dan tidak boleh melebihi lima per LP
Walaupun semua jenis WBC yang muncul dalam darah perifer juga dapat
ditemukan dalam urin (yaitu, limfosit, monosit, eosinofil), saat ini sel yang
paling umum adalah PMN. PMN memiliki fungsi fagositosis, motil secara
aktif, dan bergerak secara ameboid dengan pseudopodia. Leukosit ukuran diameter
10 sampai 20 pM, . PMN dalam urine dapat segera diketahui
karena inti multisegmented dan sitoplasma granular.
Pewarnaan sedimen memungkinkan pengamat untuk
mengidentifikasi PMN lebih mudah karena inti multilobe tampak jelas dan dapat
mengurangi kebingungan dengan sel nonleukocytic, seperti sel-sel RTE.
Pewarnaan Wright atau Giemsa merupakan sarana akurat
mengidentifikasi berbagai leukosit lainnya, seperti limfosit dan eosinofil
Ciri-ciri leukosit
·
Lekosit berbentuk bulat
·
berinti, granuler, berukuran kira-kira 1,5 – 2 kali
eritrosit.
·
Lekosit dalam urine umumnya adalah neutrofil (polymorphonuclear,
PMN).
·
Lekosit
dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih.
GAMBAR
LEUKOSIT
Sel epitel
Urin normal berisi tiga varietas utama sel epitel: tubular
ginjal, transisi (urothelial), dan skuamosa Sel-sel ini
melapisi saluran kemih, tubulus dan nefron
Jaringan epitel adalah salah satu jenis
utama dari jaringan dalam tubuh manusia. Sementara kulit terutama terdiri dari
jaringan epitel, sebagian besar rongga tubuh bagian dalam dan
organ juga dilapisi oleh mereka. Jaringan
ini terbuat dari sel-sel epitel, yang dari berbagai jenis. Sejauh saluran kemih
yang bersangkutan, tiga jenis sel epitel terutama terlibat. Mereka adalah sel
tubular skuamosa, transisi dan ginjal. Sebagai saluran kemih dilapisi dengan
jaringan epitel, itu adalah normal bahwa beberapa sel-sel ini sloughed ke dalam
urin. Sel-sel ini terdeteksi dalam urin selama urinalisis mikroskopis. Namun,
jumlah yang tepat dan jenis sel diidentifikasi selama studi mikroskopis dari
sedimen urin, yang sering dilakukan sebagai langkah terakhir dari urine. Sampel
urin dipindahkan ke tabung reaksi, yang ditempatkan dalam mesin pemisah. Setelah
berputar selama beberapa menit, tabung reaksi akan berisi bagian cair atas dan
beberapa sedimen di bagian bawah. Bagian cair dihapus dan sedimen diperiksa di
bawah mikroskop, untuk mengidentifikasi gips, sel-sel epitel, kristal urin dan
bakteri.
SEL EPITEL TUBULUS
Ciri-ciri
·
Sel epitel tubulus ginjal berbentuk bulat atau oval,lebih
besar dari leukosit, mengandung inti bulat atau oval besar, bergranula
·
biasanya terbawa ke urin dalam jumlah kecil.
·
pada sindrom nefrotik dan dalam kondisi yang mengarah
ke degenerasi saluran kemih, jumlahnya bisa meningkat.
·
Jumlah sel tubulus ≥ 13 / LPK atau penemuan fragmen
sel tubulus dapat menunjukkan adanya penyakit ginjal yang aktif atau luka pada
tubulus, seperti pada nefritis, nekrosis tubuler akut, infeksi virus pada
ginjal, penolakan transplnatasi ginjal, keracunan salisilat.
SEL
EPITELTRANSISIONAL
Ciri-ciri
·
Sel epitel ini dari pelvis ginjal, ureter, kandung
kemih (vesica urinaria), atau uretra,
·
lebih besar dari sel epitel tubulus ginjal, dan agak
lebih kecil dari sel epitel skuamosa.
·
Sel epitel ini berbentuk bulat atau oval, gelendong
dan sering mempunyai tonjolan.
·
Besar kecilnya ukuran sel epitel transisional
tergantung dari bagian saluran kemih yang mana dia berasal
SEL EPITEL
SQUAMOSA
Ciri-ciri
·
Epitel skuamosa umumnya dalam jumlah yang lebih rendah
dan berasal dari permukaan kulit atau dari luar uretra.
·
Signifikansi utama mereka adalah sebagai indikator
kontaminasi.
Silinder
Silinder (cast) adalah massa protein berbentuk silindris yang terbentuk di tubulus ginjal dan dibilas masuk ke dalam urine. Silinder terbentuk hanya dalam tubulus distal yang rumit atau saluran pengumpul (nefron distal). Tubulus proksimal dan lengkung Henle bukan lokasi untuk pembentukan silinder. Silinder dibagi-bagi berdasarkan gambaran morfologik dan komposisinya. Faktor-faktor yang mendukung pembentukan silinder adalah laju aliran yang rendah, konsentrasi garam tinggi, volume urine yang rendah, dan pH rendah (asam) yang menyebabkan denaturasi dan precipitasi protein, terutama mukoprotein Tamm-Horsfall. Mukoprotein Tamm-Horsfall adalah matriks protein yang lengket yang terdiri dari glikoprotein yang dihasilkan oleh sel epitel ginjal. Semua benda berupa partikel atau sel yang terdapat dalam tubulus yang abnormal mudah melekat pada matriks protein yang lengket.
Konstituen selular yang umumnya melekat pada silinder adalah eritrosit, leukosit, dan sel epitel tubulus, baik dalam keadaan utuh atau dalam berbagai tahapan disintegrasi. Apabila silinder mengandung sel atau bahan lain yang cukup banyak, silinder tersebut dilaporkan berdasarkan konstituennya. Apabila konstituen selular mengalami disintegrasi menjadi partikel granuler atau debris, biasanya silinder hanya disebut sebagai silinder granular.
Silinder (cast) adalah massa protein berbentuk silindris yang terbentuk di tubulus ginjal dan dibilas masuk ke dalam urine. Silinder terbentuk hanya dalam tubulus distal yang rumit atau saluran pengumpul (nefron distal). Tubulus proksimal dan lengkung Henle bukan lokasi untuk pembentukan silinder. Silinder dibagi-bagi berdasarkan gambaran morfologik dan komposisinya. Faktor-faktor yang mendukung pembentukan silinder adalah laju aliran yang rendah, konsentrasi garam tinggi, volume urine yang rendah, dan pH rendah (asam) yang menyebabkan denaturasi dan precipitasi protein, terutama mukoprotein Tamm-Horsfall. Mukoprotein Tamm-Horsfall adalah matriks protein yang lengket yang terdiri dari glikoprotein yang dihasilkan oleh sel epitel ginjal. Semua benda berupa partikel atau sel yang terdapat dalam tubulus yang abnormal mudah melekat pada matriks protein yang lengket.
Konstituen selular yang umumnya melekat pada silinder adalah eritrosit, leukosit, dan sel epitel tubulus, baik dalam keadaan utuh atau dalam berbagai tahapan disintegrasi. Apabila silinder mengandung sel atau bahan lain yang cukup banyak, silinder tersebut dilaporkan berdasarkan konstituennya. Apabila konstituen selular mengalami disintegrasi menjadi partikel granuler atau debris, biasanya silinder hanya disebut sebagai silinder granular.
SEL SILINDER HYALIN
Ciri-ciri
·
Silinder hialin atau silinder protein terutama terdiri
dari mucoprotein (protein Tamm-Horsfall) yang dikeluarkan oleh sel-sel tubulus.
·
Silinder ini homogen (tanpa struktur), tekstur halus,
jernih, sisi-sisinya parallel, dan ujung-ujungnya membulat.
·
Sekresi protein Tamm-Horsfall membentuk sebuah
silinder hialin di saluran pengumpul.
Silinder hialin tidak selalu menunjukkan penyakit klinis.
Silinder hialin tidak selalu menunjukkan penyakit klinis.
·
Silinder hialin dapat dilihat bahkan pada pasien yang
sehat.
·
Sedimen urin normal mungkin berisi 0 – 1 silinder
hialin per LPL. Jumlah yang lebih besar dapat dikaitkan dengan proteinuria
ginjal (misalnya, penyakit glomerular) atau ekstra-ginjal (misalnya, overflow
proteinuria seperti dalam myeloma).
Silinder protein dengan panjang, ekor tipis terbentuk di persimpangan lengkung Henle's dan tubulus distal yang rumit disebut silindroid (cylindroids).
Silinder protein dengan panjang, ekor tipis terbentuk di persimpangan lengkung Henle's dan tubulus distal yang rumit disebut silindroid (cylindroids).
SEL SILINDER ERITROSIT
Ciri-ciri
·
Silinder eritrosit bersifat granuler dan mengandung
hemoglobin dari kerusakan eritrosit.
·
Adanya silinder eritrosit disertai hematuria
mikroskopik memperkuat diagnosis untuk kelainan glomerulus.
·
Cedera glomerulus yang parah dengan kebocoran
eritrosit atau kerusakan tubular yang parah menyebabkan sel-sel eritrosit
melekat pada matriks protein (mukoprotein Tamm-Horsfall) dan membentuk silinder
eritrosit.
SEL SILINDER LEUKOSIT
Ciri-ciri
·
Silinder lekosit atau silinder nanah, terjadi ketika
leukosit masuk dalam matriks Silinder. Kehadiran mereka menunjukkan peradangan
pada ginjal, karena silinder tersebut tidak akan terbentuk kecuali dalam
ginjal.
·
Silinder lekosit paling khas untuk pielonefritis akut,
tetapi juga dapat ditemukan pada penyakit glomerulus (glomerulonefritis).
·
Glitter sel (fagositik neutrofil) biasanya akan
menyertai silinder lekosit.
·
Penemuan silinder leukosit yang bercampur dengan
bakteri mempunyai arti penting untuk pielonefritis, mengingat pielonefritis
dapat berjalan tanpa keluhan meskipun telah merusak jaringan ginjal secara
progresif.
SEL SILINDER
GRANULAR
Ciri-ciri
·
Silinder granular adalah silinder selular yang
mengalami degenerasi.
·
Disintegrasi sel selama transit melalui sistem saluran
kemih menghasilkan perubahan membran sel, fragmentasi inti, dan granulasi
sitoplasma.
·
Hasil disintegrasi awalnya granular kasar, kemudian
menjadi butiran halus.
SEL
SILINDER LILIN
Silinder lilin adalah silinder tua hasil silinder
granular yang mengalami perubahan degeneratif lebih lanjut. Ketika silinder
selular tetap berada di nefron untuk beberapa waktu sebelum mereka dikeluarkan
ke kandung kemih, sel-sel dapat berubah menjadi silinder granular kasar,
kemudian menjadi sebuah silinder granular halus, dan akhirnya, menjadi silinder
yang licin seperti lilin (waxy). Silinder lilin umumnya terkait dengan penyakit
ginjal berat dan amiloidosis ginjal. Kemunculan mereka menunjukkan keparahan
penyakit dan dilasi nefron dan karena itu terlihat pada tahap akhir penyakit
ginjal kronis.
BAKTERI
Bakteri
yang umum dalam spesimen urin karena banyaknya mikroba flora normal vagina atau
meatus uretra eksternal dan karena kemampuan mereka untuk cepat berkembang biak
di urine pada suhu kamar. Bakteri juga dapat disebabkan oleh kontaminan dalam
wadah pengumpul, kontaminasi tinja, dalam urine yang dibiarkan lama (basi),
atau memang dari infeksi di saluran kemih. Oleh karena itu pengumpulan urine
harus dilakukan dengan benar
Berbagai jenis bakteri dalam urin
Dalam penafsiran urin,
biasanya satu jenis bakteri yang utama ditemukan. Akan tetapi, ada juga kasus
dimana terdapat dua atau lebih dari koloni bakteri muncul dalam medium agar.
Hasil tes tersebut menandakan adanya infeksi oleh lebih dari satu patogen.
Penyebab bakteri dalam urin dikaitkan dengan bakteriuria asimtomatik dan
infeksi saluran kemih. Selama kehamilan, adanya bakteri dalam urin bukan
merupakan masalah yang tidak biasa. Berikut di bawah ini adalah beberapa jenis
umum dari bakteri dalam urine
Escherichia coli
Dalam tubuh manusia, E. coli ditemukan di bagian bawah dari saluran usus. Bakteri gram negatif ini diekskresikan dalam feses pada saat buang air besar. Suatu kemungkinan besar jika E. coli dari tinja atau dalam perjalanan rektum ke uretra, bergerak ke atas ke saluran kemih. Setiap bagian dari saluran kemih dapat terinfeksi oleh bakteri ini meliputi infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, dan infeksi urethra.
Dalam tubuh manusia, E. coli ditemukan di bagian bawah dari saluran usus. Bakteri gram negatif ini diekskresikan dalam feses pada saat buang air besar. Suatu kemungkinan besar jika E. coli dari tinja atau dalam perjalanan rektum ke uretra, bergerak ke atas ke saluran kemih. Setiap bagian dari saluran kemih dapat terinfeksi oleh bakteri ini meliputi infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, dan infeksi urethra.
Enterococcus faecalis
Bakteri ini adalah salah satu jenis umum dari bakteri yang terdapat dalam urin. Sebuah bakteri gram positif, ditemukan di saluran pencernaan pada orang sehat. Dari saluran pencernaan dan kotoran, ini bergerak ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi tak terkendali. Selain ISK, ini juga mampu menginfeksi darah, luka, dan daerah panggul. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini sulit untuk diobati, karena patogen kebal terhadap antibiotik yang umum, termasuk penisilin.
Bakteri ini adalah salah satu jenis umum dari bakteri yang terdapat dalam urin. Sebuah bakteri gram positif, ditemukan di saluran pencernaan pada orang sehat. Dari saluran pencernaan dan kotoran, ini bergerak ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi tak terkendali. Selain ISK, ini juga mampu menginfeksi darah, luka, dan daerah panggul. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini sulit untuk diobati, karena patogen kebal terhadap antibiotik yang umum, termasuk penisilin.
SEL RAGI
Sel-sel ragi bisa merupakan kontaminan atau infeksi
jamur sejati. Mereka sering sulit dibedakan dari sel darah merah dan kristal
amorf, membedakannya adalah bahwa ragi memiliki kecenderungan bertunas. Paling
sering adalah Candida, yang dapat menginvasi kandung kemih, uretra, atau
vagina.
Trichomonas vaginalis adalah parasit menular seksual
yang dapat berasal dari urogenital laki-laki dan perempuan.
Ciri-ciri
·
Ukuran organisme ini bervariasi antara 1-2 kali
diameter leukosit.
·
Organisme ini mudah diidentifikasi dengan cepat dengan
melihat adanya flagella dan pergerakannya yang tidak menentu
Kristal
Kristal yang sering dijumpai adalah kristal calcium oxallate, triple phosphate, asam urat. Penemuan kristal-kristal tersebut tidak mempunyai arti klinik yang penting. Namun, dalam jumlah berlebih dan adanya predisposisi antara lain infeksi, memungkinkan timbulnya penyakit "kencing batu", yaitu terbentuknya batu ginjal-saluran kemih (lithiasis) di sepanjang ginjal – saluran kemih, menimbulkan jejas, dan dapat menyebabkan fragmen sel epitel terkelupas. Pembentukan batu dapat disertai kristaluria, dan penemuan kristaluria tidak harus disertai pembentukan batu.
Kristal yang sering dijumpai adalah kristal calcium oxallate, triple phosphate, asam urat. Penemuan kristal-kristal tersebut tidak mempunyai arti klinik yang penting. Namun, dalam jumlah berlebih dan adanya predisposisi antara lain infeksi, memungkinkan timbulnya penyakit "kencing batu", yaitu terbentuknya batu ginjal-saluran kemih (lithiasis) di sepanjang ginjal – saluran kemih, menimbulkan jejas, dan dapat menyebabkan fragmen sel epitel terkelupas. Pembentukan batu dapat disertai kristaluria, dan penemuan kristaluria tidak harus disertai pembentukan batu.
Ca OXALAT
Kristal ini
umum dijumpai pada spesimen urine bahkan pada pasien yang sehat. Mereka dapat
terjadi pada urin dari setiap pH, terutama pada pH yang asam. Kristal
bervariasi dalam ukuran dari cukup besar untuk sangat kecil. Kristal
ca-oxallate bervariasi dalam ukuran, tak berwarna, dan bebentuk amplop atau
halter. Kristal dapat muncul dalam specimen urine setelah konsumsi makanan
tertentu (mis. asparagus, kubis, dll) dan keracunan ethylene glycol. Adanya 1 –
5 ( + ) kristal Ca-oxallate per LPL masih dinyatakan normal, tetapi jika
dijumpai lebih dari 5 ( ++ atau +++ ) sudah dinyatakan abnormal.
TRIPLE FOSFAT
Kristal
terlihat berbentuk prisma empat persegi panjang seperti tutup peti mati
(kadang-kadang juga bentuk daun atau bintang), tak berwarna dan larut dalam
asam cuka encer. Meskipun mereka dapat ditemukan dalam setiap pH
pembentukan
mereka lebih disukai di pH netral ke basa. Kristal dapat muncul di urin setelah
konsumsi makan tertentu (buah-buahan). Infeksi saluran kemih dengan bakteri
penghasil urease (mis. Proteus vulgaris) dapat mendukung pembentukan kristal
(dan urolithiasis) dengan meningkatkan pH urin dan meningkatkan amonia bebas
Ciri-ciri
·
Kristal asam urat tampak berwarna kuning ke coklat,
berbentuk belah ketupat (kadang-kadang berbentuk jarum atau mawar).
·
Dengan pengecualian langka, penemuan kristal asam urat
dalam urin sedikit memberikan nilai klinis, tetapi lebih merupakan zat sampah
metabolisme normal; jumlahnya tergantung dari jenis makanan, banyaknya makanan,
kecepatan metabolisme dan konsentrasi urin.
·
Meskipun peningkatan 16% pada pasien dengan gout, dan
dalam keganasan limfoma atau leukemia, kehadiran mereka biasanya tidak
patologis atau meningkatkan konsentrasi asam urat.
Ciri-ciri
·
Cystine berbentuk heksagonal dan tipis.
·
Kristal ini muncul dalam urin sebagai akibat dari
cacat genetic atau penyakit hati yang parah.
·
Kristal dan batu sistin dapat dijumpai pada cystinuria
dan homocystinuria. Terbentuk pada pH asam dan ketika konsentrasinya > 300mg.
·
Sering membingungkan dengan kristal asam urat.
·
Sistin crystalluria atau urolithiasis merupakan
indikasi cystinuria, yang merupakan kelainan metabolisme bawaan cacat yang
melibatkan reabsorpsi tubulus ginjal tertentu termasuk asam amino sistin.
Leusin dan Tirosin
Leusin dan tirosin adalah kristal
asam amino dan sering muncul bersama-sama dalam penyakit hati yang parah.
Tirosin tampak sebagai jarum yang tersusun sebagai berkas atau mawar dan
kuning. Leusin muncul-muncul berminyak bola dengan radial dan konsentris
striations. Kristal leucine dipandang sebagai bola kuning dengan radial
konsentris. Kristal ini kadang-kadang dapat keliru dengan sel-sel, dengan pusat
nukleus yang menyerupai. Kristal dari asam amino leusin dan tirosin sangat
jarang terlihat di sedimen urin. Kristal ini dapat diamati pada beberapa
penyakit keturunan seperti tyrosinosis dan "penyakit Maple Syrup".
Lebih sering kita menemukan kristal ini bersamaan pada pasien dengan penyakit
hati berat (sering terminal).
Kristal Kolesterol
Kristal kolesterol tampak regular atau irregular ,
transparan, tampak sebagai pelat tipis empat persegi panjang dengan satu
(kadang dua) dari sudut persegi memiliki takik. Penyebab kehadiran kristal
kolesterol tidak jelas, tetapi diduga memiliki makna klinis seperti oval fat
bodies. Kehadiran kristal kolesterol sangat jarang dan biasanya disertai
oleh proteinuria.
NATRIUM URAT
Ciri-ciri
·
tak berwarna
·
bentuk batang
ireguler tumpul
·
berkumpul
membentuk roset.
AMORF URAT
Ciri-ciri
·
warna
kuning atau coklat
·
terlihat
sebagai butiran, berkumpu
AMONIUM URAT
Ca
FOSFAT
AMORF
FOSFAT
SULFADIAZIN
SULFONAMIDA
No comments:
Post a Comment